Membangun Relasi dengan Audiens (Bagian 1)

Membangun Relasi dengan Audiens (Bagian 1)

Di dunia kita saat ini, rasanya kita tidak pernah kekurangan sumber hiburan. Selalu ada sumber hiburan di berbagai media seperti YouTube, Instagram, bahkan TV juga masih menawarkan hiburan bagi penontonnya. Hal ini bisa terjadi karena selalu ada penonton untuk segala macam jenis konten. Tahukah Anda bahwa hal ini juga bisa kita terapkan dalam public speaking?
Membangun relasi dengan audiens adalah hal penting dalam public speaking. Ada banyak hal yang bisa kita temukan dari audiens agar terbangun relasi, antara lagin dengan melihat demografis dan psikografis audiens. Kita akan melihat apa saja yang bisa kita perhatikan dari audiens kita.

  1. Demografis Audiens
    Demografis adalah data statistik yang biasa terdiri dari umur, jenis kelamin, ras, pendapatan, pendidikan, dan lain-lain. Kategori-kategori tersebut bisa membantu kita menemukan kesamaan dan hal-hal yang relevan di antara mereka.

a. Generasi
Mengetahui rentang usia audiens kita sangatlah penting. Kehidupan yang dijalani membuat referensi tiap zaman berbeda-beda. Dengan mengetahui rentang usia audiens, kita bisa memilih entah kisah, contoh-contoh, dan istilah yang memberi makna lebih kepada audiens kita.

b. Jenis Kelamin
Kita harus hati-hati ketika berhadapan dengan audiens yang memiliki dominan gender tertentu. Kita cenderung akan men-generalisir suatu gender dengan konsep tertentu. Misalnya, laki-laki hobi olahraga, perempuan suka memasak. Audiens akan merasa tidak nyaman apabila asumsi tersebut diberikan begitu saja. Kemaslah lewat konteks yang tepat.

c. Budaya
Kita hidup dengan kultur yang berbeda-beda, salah satunya adalah sensitivitas terhadap interpretasi tertentu. Jangan sampai pesan kita mendapat misinterpretasi dari audiens yang berasal dari suku tertentu. Contohnya, hindari hanya menggunakan istilah dari satu suku saja di sebuah forum umum, sebab akan membuat audiens dari suku lain kebingungan.

d. Pekerjaan atau Keahlian Tertentu
Setiap pekerjaan memiliki istilah dan pengalaman uniknya tersendiri. Cari tahu apa saja isu terbaru yang kiranya dihadapi oleh pekerjaan tertentu. Sebaiknya kita menghindari berbicara tentang jenjang karir, sebab akan membuat audiens merasa minder, apalagi mereka yang baru saja mengalami pemecatan.

e. Lokasi Geografis
Selaraskan pesan Anda kepada warga lokal. Kita pasti pernah mendengar saat konser, penyanyi sering memanggil nama kotanya dan itu membuat penonton bersemangat. Hal ini dikarenakan kebanyakan orang senang apabila orang di atas panggung mengenali hal unik di daerah tersebut. Apalagi kalau kita menyapa menggunakan bahasa setempat.

Itulah beberapa hal yang dapat kita perhatikan ketika berhadapan dengan audiens. Dengan mempelajari demografis audiens, kita dapat membangun relasi sebab kita dapat berbagi pengalaman yang menyatukan. Selanjutnya, kita akan melihat apa saja yang bisa kita bangun dengan melihat sisi psikografis audiens.

Audience Management HeartSpeaks Indonesia Presentation Skills Speech Mastery