Seperti halnya “grogi”, maka para public speaker dan penyiar tidak bisa menghilangkan “air liur”. Yang bisa Anda lakukan adalah mengendalikannya. Saat Anda “bicara untuk didengar”, maka pikiran kita ingin tampil sebaik-baiknya dan badan kita pun memproduksi zat adrenalin untuk membuat anggota tubuh kita lebih “mawas diri”. Akibatnya antara lain adalah kita lebih deg-degan, yang oleh orang awam disebut grogi. Anggota tubuh lainnya yang juga sibuk adalah mulut. Bahkan saat Anda ngerumpi dengan teman2, mulut sudah sibuk. Apalagi jika Anda berbicara di depan umum atau untuk sebuah Audience. Jika kita ingat bahwa fungsi air liur itu untuk membasahi bagian dalam mulut untuk mendukung fungsi pencernaan, maka kita bisa maklum bahwa berbicara (dengan lidah & rahang bergerak-gerak) juga mempunyai efek menstimulir air liur untuk diproduksi. Dokter Penyiar memaklumi jika ada beberapa orang yang memproduksi air liur secara berlebihan, dan mungkin Teddy adalah salah satunya. Namun harus dilihat juga apakah kondisi “becek” tersebut hanya terjadi saat siaran (sambil grogi) atau memang sehari-harinya demikian. Jika “becek” tersebut hanya terjadi saat siaran, bisa diartikan bahwa Penyiar tersebut berbicara di luar kebiasaannya (misalnya terlalu cepat atau tidak memberi cukup jeda di sela-sela kalimat) yang selanjutnya menghilangkan mekanisme otomatis di mulut kita untuk menyerap air liur yang berlebihan yang terproduksi pada saat kita sedang semangat (atau grogi) berbicara. Para Penyiar awam biasanya tidak menyadari bahwa semakin terburu-buru dia berbicara (agar cepat selesai) maka semakin Audience tidak bisa memahami (apalagi menikmati) apa yang dia katakan. Di pelatihan Clinic@Penyiar.com,. para penyiar yang menjadi pesertanya cukup ditelanjangi, untuk melihat sendiri bahwa kejelasan berbicara itu jauh lebih penting daripada kecepatan berbicara. Latihlah untuk sengaja menempatkan jeda setiap selesai kalimat atau paragraf. Pada awalnya tentu akan terasa janggal, namun waktu beberapa milidetik tersebut akan memberi waktu untuk menelan air liur yang berlebihan. Jangan berbicara di radio dengan menempatkan mic terlalu dekat ke mulut. Mungkin klo anda termasuk tipe penyiar yang “power”nya agak lemah, jadi kompensasinya adalah mic yang terlalu dekat, yang pada gilirannya langsung membuat suara normal air liur manusia terdengar “becek”. Mulai sekarang, silahkan coba mic yang agak jauh dan level “gain” yang ditingkatkan, atau power bicara Anda yang ditambah. Satu hal lagi untuk para Penyiar yang bicaranya becek: Anda bisa minum air teh tawar sebelum siaran dan pada saat tidak on-air. Seperti teh cina yang efektif menetralisir berbagai bumbu di mulut, maka teh tawar bisa dicoba untuk membuat mulut Anda tidak licin dan becek.
*******
|
|