Pemahaman Pemikiran Linear dan Lateral Kunci Bisnis Sukses (Bagian 1)

Pemahaman Pemikiran Linear dan Lateral Kunci Bisnis Sukses (Bagian 1)

Dalam menganalisa dan menyampaikan informasi, pada umumnya terdapat dua pola pikir yang berbeda. Pertama, dengan pola pikir linear, yaitu pola pikir yang tertata, terencana, dan berjenjang. Kedua, dengan pola pikir lateral, yaitu acak, kreatif, dan asosiatif. Kerap kali kita temukan bahwa kedua pola pikir ini sulit bertemu, padahal dalam bisnis kita harus bisa mengakomodasi seluruh ide.

Manfaat Memahami Pola Pikir Linear dan Lateral

Tulisan ini akan membantu Anda dalam memahami diri Anda dan orang lain. Dalam bisnis atau relasi, ketika kita berhadapan dengan orang yang memiliki pola pikir yang berseberangan, kita harus paham bagaimana cara yang tepat untuk berkomunikasi dengannya. Jika Anda memiliki tipe linear, apa saja cara-cara efektif agar bisa memahami dan dipahami oleh orang yang bertipe lateral. Sebaliknya, jika Anda bertipe lateral, apa yang harus Anda lakukan agar bisa dipahami oleh orang bertipe linear.

Orang Seperti Apakah Saya?

Melalui survei singkat dari Abraham Andrewartha (Be Understood or be Overlooked), Anda dapat mengetahui apakah Anda adalah seseorang bertipe linear atau lateral.

Beri nomor:
1. Jika anda tidak setuju
2. Jika anda kurang setuju
3. Jika anda cukup setuju
4. Jika anda sangat setuju

Berikanlah nomor 1-4 di masing-masing pernyataan.
[ ] Saya pikir segala sesuatu harus diatur setepat mungkin.
[ ] Tugas-tugas harus dinalar secara logis satu persatu.
[ ] Saya suka menggunakan arah jalan atau peta (Maps, Waze).
[ ] Jika saya punya rencana, saya harus berpegang terus padanya.
[ ] Saya suka buku, film yang punya cerita yang jelas dari awal, pertengahan, hingga akhir.
[ ] Peraturan dibuat untuk ditaati.

Setelah memberi nomor pada tiap pernyataan, jumlahkan seluruhnya. Jika:
Poin 18-24: Anda adalah seorang pemikir linear yang kuat.
Poin 11-17: Anda cukup memiliki pemikiran linear.
Poin 6-10: Anda bukan seorang pemikir linear.

Berikan nomor 1-4 lagi di pernyataan di bawah ini.
[ ] Saya lebih suka menggunakan arah jalan yang saya putuskan sendiri atau bertanya pada orang lain.
[ ] Saya menikmati sesi brainstorming dan membuat ide-ide baru.
[ ] Saya sering berinteraksi dengan orang asing.
[ ] Saya suka mempertanyakan manfaat dari satu peraturan.
[ ] Bagi saya baik untuk berubah pikiran sebanyak apapun.
[ ] Saya suka buku, film, yang punya plot yang melompat-lompat.

Setelah memberi nomor, jumlahkan lagi seluruhnya.
Poin 18-24: Anda adalah seorang pemikir lateral yang kuat.
Poin 11-17: Anda cukup memiliki pemikiran lateral.
Poin 6-10: Anda bukan seorang pemikir lateral.

Sekarang, setelah melihat pola pikir Anda secara keseluruhan, tempatkan jumlah-jumlah tadi pada garis ini:

____________________________________________________________
24                                             0                                                  24
Sangat Linear                                                      Sangat Lateral

Setelah mengisi survei singkat di atas, apakah Anda termasuk golongan yang kuat secara linear/lateral? Apakah Anda berada di tengah-tengah? Coba untuk melihat apakah Anda sudah menilai pernyataan-pernyataan di atas dengan jujur. Anda juga bisa meminta pendapat dari teman Anda, apakah menurut mereka Anda termasuk linear atau lateral.

Pada bagian ini, Anda telah mengetahui posisi pola pikir dominan Anda. Pada artikel berikutnya, kita akan membahas hal-hal mendetail dari pola pikir linear. Agar kita bisa lebih memahami kekuatan dan stereotipe yang muncul dari pola pikir linear.

Communication at Work